Minggu, 15 April 2012
Rabu, 11 April 2012
Senin, 02 April 2012
Materi Metodologi Penelitian
melmayza.blogspot.com
Apa itu Research, Riset
atau Penelitian?
Kata
penelitian dalam Bahasa Inggris adalah Research. Dari kata ini kita membuat
istilah Riset dalam Bahasa Indonesia. Kata research sering digunakan untuk
mewakili serangkaian kegiatan atau untuk mengartikan sesuatu yang kurang tepat
sehingga perlu diluruskan terlebih dahulu. Untuk memahami apa itu riset atau
penelitian, kita perlu tahu apa yang bukan dikatagorikan riset dan apa
karakteristik riset.
Apa
yang Bukan Riset ?
Perlu
diketahui bahwa research atau penelitian atau riset:
1. Bukan
hanya mengumpulkan informasi tentang sesuatu atau beberapa hal.
Ini
namanya pencarian informasi (information discovery)
2. Bukan
memindahkan fakta dari satu lokasi ke lokasi lain, dengan menghilangkan inti
dari riset yaitu: intepretasi data. Misalnya seorang mahasiswa membuat tulisan
tentang Teknologi Pendeteksi Gempa Bumi yang membutuhkan sumber informasi dari
berbagai macam sumber dan format. Namun demikian karena sifatnya mengkoleksi
data, informasi dari berbagai sumber dan kemudian menyusunnya menjadi sebuah
tulisan tanpa intepretasi data, maka kegiatan yang menghasilkan tulisan ini
bukanlah riset.
3. Bukan
mencari informasi tertentu secara acak. Misalnya kita ingin membeli rumah,
kemudian kita mencari informasi-informasi tentang rumah-rumah yang setipe,
harga yang mendekati, lokasi yang bervariasi dan model-model yang ditawarkan
melalui brosur-brosur perumahan untuk menentukan rumah yang seperti apa yang
kita inginkan, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
4. Bukan
sekedar istilah untuk menarik perhatian. Beberapa iklan produk menggunakan kata
“riset” untuk menarik perhatian konsumen dan meyakinkan konsumen bahwa produk
mereka bermutu.
Karakteristik
Riset
Jika
riset bukanlah 4 hal di atas maka apakah riset itu?
Riset
adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menerjemahkan informasi atau data
secara sistematis untuk menambah pemahaman kita terhadap suatu fenomena tertentu
yang menarik perhatian kita.
Sekalipun
kegiatan ini dapat saja terjadi untuk hal sehari-hari, tapi kita fokuskan pada
FORMAL RESEARCH yaitu riset yang ditujukan untuk menambah pemahaman kita
terhadap suatu fenomena dan untuk dikomunikasikan kepada komunitas
(dipublikasikan).
Menurut
Paul Leedy dalam Practical Research, ada 8 karakteristik riset:
1. Riset
berasal dari satu pertanyaan atau masalah: dengan menanyakan pertanyaan kita
sedang berupaya untuk stimulasi dimulainya proses penelitian. Sumber pertanyaan
dapat berasal dari sekitar kita.
2. Riset
membutuhkan tujuan yang jelas : pernyataan tujuan ini menjawab pertanyaan : “
Masalah apa yang akan diselesaikan/dipecahkan?” tujuan adalah pernyataan
permasalahan yang akan dipecahkan dalam riset.
3. Riset
membutuhkan rencana spesifik: untuk melakukan penelitian rencana kegiatan
disusun. Selain menetapkan tujuan dari riset, kita harus menetapkan juga
bagaimana mencapai tujuan tersebut. Beberapa hal yang perlu diputuskan
misalnya: dimana mendapatkan data? Bagaimana mengumpulkan data tersebut? Apakah
data yang ada berelasi dengan permasalahan yang ditetapkan dalam riset?
4. Riset
biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa submasalah:
untuk
mempermudah menjawab permasalahan, biasanya masalah yang prinsip dibagi menjadi
beberapa sub masalah.
Masalah
: Kompresi data dengan algoritma substitution
Sub-masalah:
-
bagaimana melakukan kompresi data pada file teks hingga hasil kompresi 30% dari
file asli?
-
bagaimana melakukan dekompresi pada file teks tanpa mengubah isi?
5. Riset
dilakukan berdasarkan masalah, pertanyaan atau hipotesis riset yang spesifik:
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan yang logis yang memberikan jawaban
sementara tentang permasalahan riset berdasarkan penyelidikan awal. Hipotesis
mengarahkan kita ke sumber-sumber informasi yang membantu kita untuk
menyelesaikan dan menjawab permasalahan riset yang sudah ditetapkan. Hipotesis
bisa lebih dari satu. Hipotesis mempunyai kemungkinan didukung atau tidak
didukung oleh data. Jika suatu hipotesis tidak didukung oleh data, maka
hipotesis itu
6. Riset
mengakui asumsi-asumi: Dalam riset, asumsi merupakan hal penting untuk
ditetapkan. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan sehingga jangkauan riset
jelas batasnya. Asumsi juga bisa merupakan batasan system di mana kita
melakukan riset.
7. Riset
membutuhkan data dan intepretasi data untuk menyelesaikan masalah yang
mendasari adanya riset: Pentingnya data bergantung pada bagaimana peneliti
memberi arti dan menarik inti sari dari data-data yang tersedia. Di dalam riset
data yang tidak diintepretasikan/diterjemahkan tidak berarti apapun.
8. Riset
bersifat siklus: siklus dari riset dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1: Siklus Riset
Untuk
memulai suatu penelitian, permasalahan yang akan dipecahkan perlu ditemukan
lebih dahulu. Beberapa hal yang membantu penemuan tersebut adalah: membaca
artikel jurnal-jurnal ilmiah pada bidang yang diminati.
Dengan
membaca beberapa artikel jurnal yang memuat permasalahan dan pemecahannya
diharapkan ada stimulasi dari pembacaan tersebut untuk menimbulkan ide-ide lain
yang layak untuk diteliti.
Permasalahan
sebagai Inti Riset Pada dasarnya riset dapat dikatagorikan menjadi dua jenis:
1. basic
research/penelitian dasar
mengembangkan
suatu teori atau konsep dalam bidang tertentu
2. applied
research/penelitian terapan
berkaitan
dengan suatu penerapan teori untuk mendapatkan perbandingan, hasil kinerja atau
menghasilkan suatu produk yang membantu manusia.
Dalam
kedua jenis riset tersebut, adalah penting untuk menentukan permasalahan yang
akan dibahas dan diselesaikan. Permasalahan tersebut biasanya berupa
pertanyaaan yang jawabannya memberikan hal baru yang berbeda dan permasalahan
tersebut mengembangkan pengetahuan tentang sesuatu misalnya cara berpikir yang
baru tentang sesuatu, kemungkinan baru dalam penerapan atau membuka jalan bagi
penelitian selanjutnya.
Permasalahan
untuk riset haruslah mengandung interpretasi data yang merupakan hasil
pemikiran si peneliti dalam mencari jawaban dari permasalahan dalam
penelitiannya. Untuk memastikan bahwa permasalahan tersebut mengandung
interpretasi data pastikan hindari situasi di bawah ini:
1. pengumpulan
informasi untuk memperdalam pemahaman kita terhadap sesuatu. Misalnya suatu
riset untuk mengetahui lebih dalam tentang cara kerja router.
2. perbandingan
antara dua kumpulan data. Misalnya membandingkan jumlah mahasiswa baru di
beberapa PTS di Yogya pasca gempa.
3. memanfaatkan
komputer sebagai kalkulator besar tanpa disertai analisis atau interpretasi
data. Misalnya menggunakan komputer untuk menghitung sekumpulan data dengan
rumus ABC.
4. permasalahan
yang langsung dapat dijawab dengan “YA” atau “TIDAK”.
Misalnya:
Apakah koneksi jaringan dengan kabel fiber optic lebih cepat dari pada kabel
UTP?
Permasalahan
yang tidak memenuhi syarat hanya akan menghasilkan penelitian yang tidak
memenuhi standar penelitian. Jika demikian maka penelitian tersebut adalah
pekerjaan yang sia-sia.
Tipe Karya Ilmiah :
Berikut
ini beberapa tipe karya ilmiah :
·
ANALISIS melihat apa
yang dibalik permukaan materi: melihat hubungan antar bagian dan keseluruhan,
mengenali hubungan antara sebab-akibat, mencari hal-hal penting, mempertanyakan
suatu validitas. Kata tanya yang digunakan BAGAIMANA, atau APA.Kalimat tanya
yang dibentuk bukanlah kalimat tanya yang tertutup atau hanya membutuhkan
jawaban “ya” atau “tidak”. Kalimat tanya yang dibentuk membutuhkan penjabaran
dalam menjawabnya. Penjabaran itulah yang kemudian menjadi karya ilmiah yang disusun
dalam bab-bab yang berurutan dan saling berhubungan.
Contoh
rumusan masalah :
-
Bagaimana Metadata
Dublin Core yang memiliki 15 elemen mampu mengklasifikasikan informasi
berbentuk image, audio dan video?
-
Bagaimana data ciri
khas masing-masing informasi tersebut dapat diadaptasi oleh Metadata Dublin
Core?
-
Apa faktor-faktor dalam
metode Winter yang menyebabkan perubahan nilai produksi barang tertentu?
-
Bagaimana menghasilkan
trend prestasi akademik dari setiap angkatan mahasiswa berdasarkan hasil test
masuk?
·
PERBANDINGAN berarti
mencari perbedaan dan persamaan. Aspek yang dibandingkan disiapkan dan
digunakan untuk menyusun penulisan.
Contoh
:
-
Bandingkan performa
akses ke digital library dengan repository terpusat di satu server dengan
kapasitas besar, dengan akses ke digital library dengan repository
terdistribusi dengan kapasitas sedang. Perbandingan yang dapat dilihat dari
kecepatan akses, macam standar yang diperlukan, prosedur update data, prosedur
pemeliharaan, keamanan data dll.
-
Bandingkan alternatif
pendukung keputusan tentang banyak barang yang diproduksi berdasarkan metode X
dan metode Y dengan parameter jenis barang, dan jumlah barang.
-
Bandingkan ketepatan
dokumen hasil pencarian dengan metode X dan Y berdasarkan faktor-faktor: jumlah
istilah, bobot istilah dan kecepatan proses.
-
ARGUMENTASI (setuju
atau tidak setuju) meminta kita berada di satu sisi berdasarkan analisis dari
bukti-bukti yang kuat dan alasan yang jelas dan dapat diterima.
·
Pada
dasarnya hanya ada dua tipe dari 3 tipe yang dijelaskan di atas yaitu tipe analisis
dan argumentasi. Tipe perbandingan termasuk dalam tipe analisis karena melakukan
analisis terhadap 2 hal yang dibandingkan.
Sumber
:
Leedy,
Paul.D., Jeanne.E. Ormrod. Practical Research: Planning and Design a
Research Edisi 8 [2005]. Ohio :
Pearson Merrill Prentice Hall.
Langganan:
Postingan (Atom)